IKIGAI, Keseimbangan Adalah Kuncinya

        Di dua post sebelumnya saya sudah menjabarkan mengenai Passion, Vokasi, Misi, & Profesi. Dan kali ini, saya mengajak para pembaca untuk menggabungkan itu semua kedalam sebuah kata yaitu IKIGAI.

        Saya sudah baca dibanyak sekali website dan menonton berbagai video mengenai IKIGAI dan semuanya rata2 memakai konsep lingkaran. Nah kali ini saya akan jelaskan mengenai cara yang sedikit lebih berbeda yaitu memakai konsep Jembatan. Yuk cari tahu apa itu IKIGAI.

        IKIGAI adalah suatu filosofi hidup yang digunakan oleh orang Jepang untuk mencapai kebahagiaan. Sekarang konsep tersebut sudah tersebar diseluruh dunia dan sudah diterapkan oleh banyak orang. Tapi masalahnya, banyak orang yang hanya menerapkan sebagian dari konsep IKIGAI. Padahal untuk merasakan efek dari IKIGAI, kita mesti menerapkan keseluruhan dari konsepnya. Nah perhatikan gambar berikut~!


        Dari satu gambar ini saja, saya sanggup menjelaskan IKIGAI secara keseluruhan kepada anda. Dan mereka yang berhasil menerapkan prinsip ini akan memperoleh kebahagiaan.

        Saya pernah mendengar ada orang berkata bahwa "Sukses itu artinya kamu punya banyak uang bro" atau "Sukses itu artinya kamu pinter bro" atau "Sukses itu artinya kamu harus bermanfaat bagi orang lain bro". Saya suering sekali mendengar berbagai opini tentang kesuksesan baik dari orang biasa maupun tokoh2 masyarakat. Dan dari sini saya bisa menyimpulkan bahwa Kesuksesan dan Kebahagiaan itu bukan hanya soal Uang, Skill, dan Dampak bagi orang lain.\

        Kesuksesan dan Kebahagiaan itu didasari oleh KESEIMBANGAN atau BALANCE. Yaps Keseimbangan. Maksudnya keseimbangan itu bagaimana? Nah yuk saya jelaskan pakai ilustrasi ya

        Dikota besar, hiduplah seorang dokter bernama pak Toni (kesamaan nama FIKTIF belaka~!). Pak Toni ini adalah dokter Umum biasa yang sangat menyenangi profesinya dan benar2 pandai dalam menangani penyakit. Tetapi dia dihadapkan pada kenyataan bahwa saat ini, posisi dokter spesialis lebih diperlukan daripada dokter umum. Pak Toni bekerja di sebuah rumah sakit swasta dengan bayaran yang lumayan besar juga. Namun selama ini, dia memeriksa pasien secara tergesa-gesa untuk memenuhi omzet perhari dan memperbanyak tunjangan medis. Seiring waktu dia memang mempunyai gaji yang besar. Tapi ternyata terjadi kenaikan harga dan akhirnya gaji tersebut akhirnya cepat habis dalam sebulan sehingga beliau tidak punya sisa uang untuk ditabung.

        Akhirnya saat beliau membaca tentang IKIGAI, dia terhenyak dan memikirkan kehidupannya saat ini. Pak Toni sadar ada sesuatu yang kurang pada "Jembatan" miliknya. Oleh karena itu dia berusaha untuk memperbaiki "Jembatan" tersebut.

        Awalnya Pak Toni tidak memahami mengenai bisnis. Namun dia belajar terus lewat berbagai cara dan akhirnya berhasil mendirikan Rumah Sakit sendiri. Pak Toni pun segera keluar dari Rumah sakit tempat dia bekerja sebab dia sudah memiliki tempat bekerjanya sendiri. Rumah sakit Pak Toni pun terkenal dan orang-orang bersedia membayar mahal karena tingkat kesembuhan pasien disana mencapai 89%. Setelah itu, karena beliau tidak lagi terbebani akan ekonomi keluarganya, Pak Toni mulai memeriksa pasiennya dengan baik dan tidak tergesa-gesa. Bahkan dia mampu pergi ke daerah terpencil untuk memberikan edukasi kesehatan dan pengobatan gratis. 

        Karena pemasukannya lewat Rumah Sakit itu terus meningkat, Pak Toni menyempatkan diri untuk Kuliah Spesialis dan berhasil melaluinya tanpa hambatan. Keluarganya makmur dan kenyang. Seluruh pasien bisa diobati dan sembuh dengan baik. Dan sumbangsihnya pada orang lain juga pasti di ingat.

        Dari cerita ini saya ingin menunjukan mengapa Pak Toni mampu meraih Kebahagiaannya. Pertama, Beliau tahu persis akan KESUKAAN dan hobinya yaitu dunia Medis. Karena kesukaannya tersebut, maka beliau belajar dengan RAJIN & GIAT serta lulus dengan predikat yang memuaskan. Di saat itu, pak Toni sudah menemukan Passionnya

        Setelah itu, meskipun beliau tidak menyukai bidang bisnis, beliau akhirnya tetap belajar dan membuat Rumah Sakit sendiri. Pak Toni belajar bisnis bukan karena dia MENYUKAINYA tapi karena dia tahu bahwa dia MEMERLUKANNYA. Rumah sakit yang didirikannya pun memberikan pelayanan yang terbaik sehingga para pasien bisa sembuh dan terjaga kesehatannya. Di saat itu pula, Pak Toni sudah menemukan Vokasinya.

        Lalu karena dia ingat bahwa POSISINYA adalah seorang dokter, maka beliau memanfaatkan ilmu yang ada untuk memberikan pelayanan dan edukasi secara SUKARELA di daerah-daerah terpencil. Beliau bersedia untuk memberi pengobatan secara gratis kepada orang-orang yang membutuhkan. Pak Toni melakukan itu karena dia semata-mata ingin berbagi dan ingin orang lain merasakan kebahagiaan yang dia rasakan. Saat itulah, pak Toni menemukan Misinya.

        Dan terakhir, rumah sakit dan praktek beliau selalu ramai. Pasien berdatangan bukan karena dia memasang pamflet atau muncul ditelevisi tapi karena Pak Toni MELAYANI dengan teliti dan presisi. Sehingga diagnosa beliau jarang sekali meleset. Pasien yang PUAS akan pengobatannya pun menyebarkan kabar mengenai pak Toni sehingga Rumah sakit dan praktek pak Toni menjadi ramai. Disinilah dia menemukan Profesinya.

        Ilustrasi yang saya bagikan didasarkan pada pengalaman yang sesungguhnya. Dan selain dokter, banyak orang lain dengan pekerjaan yang berbeda-beda dan mereka mampu meraih kebahagiaannya. Para tokoh-tokoh seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Warren Buffet, Chairul Tandjung, dll berhasil menyeimbangkan "Jembatan" IKIGAI mereka sehingga mereka bisa sukses dan berdampak bagi orang lain. Jangan hanya lihat jumlah kekayaan mereka. Tapi lihat dan contohlah motivasi dan pemahaman mereka akan kesuksesan itu sendiri.

        Terima kasih sudah membaca Tulisan saya~!. Silahkan Jika ingin berdiskusi di kolom komentar dan pasti akan saya jawab pertanyaan-pertanyaan anda.  

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kupas Hoax Tentang Uang!

Benarkah hidup ini kejam?

Generation Gap? Opo maneh iku? O_o