Profession atau Mission

Kebanyakan orang saat ini cenderung lebih memilih Profesi daripada Misi. Meskipun begitu, orang yg memilih untuk menjalani Misi ternyata juga tidak sedikit. Mungkin juga Profesi dan Misi ini adalah hal yang mungkin untuk digabungkan. Arrgghh ruwet deh…..Apasih profesi dan misi itu? Nah para pembaca, izinkan saya menjelaskannya dengan cara pandang saya.



Pertama adalah Profesi

Apa itu profesi? Profesi adalah Ketika anda menemukan Kemampuan yang Anda Kuasai dan Kemampuan dimana Anda Mendapat Upah/bayaran dari situ. Gabungan antara Profesionalitas kerja dan Kelayakan Bayaran membentuk Profesi dalam hidup anda. Profesi ini sangat beragam dan paling banyak diminati karena mudah bagi para professional.

Contoh dari profesi adalah Dokter Spesialis, Sejarahwan, Ahli IT, dll. Semua pekerjaan bisa menjadi profesi anda. Yg penting anda dibayar dengan cukup dan bekerja secara professional.

Nah masalah dari Profesi ini hampir sama dengan Vokasi. Mungkin anda lupa satu hal yaitu “Apakah hanya dengan Profesionalitas dan bayaran tersebut, anda bisa aman dalam jangka Panjang dan hidup Bahagia dibawah tekanan pekerjaan?

Sebagian tentu akan berkata “Tentu tidak. Karena profesi ini banyak memakan pengorbanan. Saya harus kehilangan hobi dan kesukaan saya hanya untuk sekadar hidup, bekerja, dan dibayar untuk melakukan sesuatu yang bahkan tidak saya sukai sekalipun saya menguasainya”. Itulah Mirisnya. Memang untuk menjadi seorang Professional, harga yang harus dibayar tidaklah murah.

Contoh, untuk menjadi Dokter Spesialis apalagi dengan tambahan gelar Ph.D, diperlukan belajar ekstra yang luar biasa. Pendidikan kedokteran memakan jangka waktu yg lama dan termasuk pekerjaan beresiko karena menyangkut nyawa orang lain dan diri sendiri. Maka Sebagian dokter akhirnya kehilangan hobi dan minatnya akan hal lain hanya karena mereka terlalu fokus pada bidang yg ditekuninya. Tentu tidak semua dokter ya~!



Selanjutnya adalah Misi

Apa itu Misi? Misi adalah Ketika anda menemukan Kemampuan yang Anda Sukai dan Kemampuan yang dibutuhkan/dicari orang lain. Gabungan antara kesukaan dan kebutuhan orang lain melahirkan Misi untuk dijalani. Sebagian besar misi dilakukan dengan upah yang minimum bahkan tanpa diupah sama sekali. Dan terkadang misi juga berat untuk dilakukan terutama bila anda bukanlah seorang professional ( ya ada beberapa pengecualian dimana  dalam menjalani misi, anda tidak diharuskan untuk menjadi seorang profesional. Contoh : anda tidak perlu kuliah S3 Sastra Indonesia hanya untuk mengajar bahasa Indonesia di SD pelosok daerah)

Nah masalah dari Misi ini adalah hampir sama dengan Passion. Sebagian orang mungkin lupa bahwa “Apakah saya akan bertahan sampai akhir dalam menjalani misi ini? Sekalipun dengan bayaran yang minimal?

Sebagian orang akan menjawab “Mungkin tidak. Sebab disamping kesukaan, kami juga tetap butuh makan dan kebutuhan primer sedangkan kami mendapat upah minimum bahkan tidak dibayar sama sekali”. Itu dia mirisnya. Menjalani misi (terutama di daerah tertinggal) memiliki tantangan yang luar biasa dan tekad serta pengabdian total. Kebanyakan orang akan memilih mundur dan mencari opsi yang lebih mudah seperti profesi atau vokasi.

Contohnya : Jika anda seorang pengajar di daerah tertinggal, akan bisa dibayangkan mengenai betapa susahnya akses dari tempat tinggal menuju ke tempat dimana anda mengajar. Belum lagi transportasi yang tidak memadai dan lingkungan yang buruk. Meskipun anda menyukainya dan tidak memerlukan gelar berlebih, sebagian orang akan memilih mundur dan mengajar di area perkotaan saja.

Poin yang ingin saya soroti disini adalah kebanyakan orang lebih mementingkan Profesi dibandingkan Misi. Mereka rela untuk dibayar hanya untuk mengerjakan sesuatu yang bahkan tidak mereka sukai. Atau untuk menjalani misi, mereka rela tidak dibayar hanya untuk mengerjakan sesuatu yang susah digapai meskipun mereka menyenanginya. Ini merupakan kesulitan dan tantangan tersendiri untuk sebagian besar orang.

Dari kemarin kita sudah membahas mengenai Passion dan Vokasi. Sekarang kita membahas mengenai Misi dan Profesi. Masing2 ini memiliki kelemahan dan kelebihannya sendiri. Dan pasti ada yang bertanya demikian “Bisakah Passion, Vokasi, Profesi, dan Misi digabungkan menjadi satu?” Jawabannya adalah BISA. Bagaimana caranya? Tunggulah dipostingan selanjutnya mengenai IKIGAI (bukan iki gay ya)~!

Terima kasih sudah membaca Tulisan saya. Silahkan Jika ingin berdiskusi di kolom komentar dan pasti akan saya jawab pertanyaan-pertanyaan anda. 

 



 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kupas Hoax Tentang Uang!

Benarkah hidup ini kejam?

Generation Gap? Opo maneh iku? O_o