Golongan Satu Persen?

   


 Kemarin di tulisan saya sebelumnya, Saya sudah menuliskan mengenai Hoax Hoax yang beredar mengenai Uang. Dan kali ini saya akan menuliskan mengenai Golongan Satu Persen. Siapakah mereka? Apakah mereka Mastermind di Dunia ini? Apakah berdosa untuk menjadi salah satu dari mereka?. Yuk kita kupas saja hari ini :)

    Jadi begini, Golongan Satu Persen itu kelompok orang orang yang memiliki kekuatan dan kekayaan yang melebihi orang orang pada umumnya. Beberapa lebih memilih untuk menyebut mereka dengan Billiuner, Elite Global dan, Konglomerat Super. Saya sebutkan saya contoh dari beberapa orang yang disebut sebagai golongan satu persen. Contohnya adalah Elon Musk, Jack Ma, Bill Gates, Jeff Bezos, Chairul Tanjung, Dato Sri Tahir, dan Keluarga Rothschild. Eh tapi tunggu sebentar....Mengapa nama nama tersebut masuk kedalam daftar golongan Satu persen? Apa kriteria mereka sehingga disebut demikian? Dan apa perbedaan mereka dengan kita

    Salah satu alasan yang membuat mereka disebut sebagai golongan satu persen adalah banyaknya harta dan kekayaan yang mereka miliki. Selain itu, kebanyakan dari golongan satu persen adalah pengusaha, Investor, Businessman dan entrepeneur. Mereka berbisnis dan keuntungannya sudah mencapai angka yang sangat fantastis. Sehingga disaat mereka tidurpun, uang akan datang terus menerus. Kekaisaran Perusahaan yang sudah mereka bangun sudah sangat besar dan bersifat Profitable & AutoPilot. Oleh karena itu, mereka bisa bebas menggunakan uangnya yang sangat besar itu untuk melakukan apapun yang mereka inginkan (teorinya begitu).

    Namun untuk menjadi golongan satu persen, orang orang yang telah saya sebutkan namanya tadi, mengalami goncangan, kesusahan, kepedihan, kegagalan yang tidak terhitung hingga mereka bisa menjadi orang hingga saat ini. Elon Musk memulai awal perjalanannya dengan menciptakan PayPal yang proses jatuh bangkitnya luar biasa susahnya. Jack Ma mengawali perjalanannya dengan sempat melamar ke lebih dari 30 perusahaan dan semua perusahaan tersebut menolaknya. Chairul Tanjung memulai perjalanannya melalui percobaan pertamanya yaitu berbisnis alat kedokteran dan berakhir dengan kebangkrutan. Dan banyak lagi kisah kegagalan yang lain dibalik para golongan satu persen

    Intinya, kegagalan dan kerjakeras yang sudah mereka lakukan ternyata membuahkan hasil yang sepadan dan dapat mereka nikmati hingga hari tuanya. Selain itu, perbedaan yang mencolok dari mereka dengan golongan sembilan puluh sembilan persen adalah MINDSET atau POLA PIKIRNYA. Golongan satu persen, rela berusaha, belajar, membanting tulang, menikmati asam garam kegagalan dan pengkhianatan, sehingga mereka menjadi orang yang Tahan banting dan akhirnya mampu menjadi orang yang sukses. Kebanyakan orang (termasuk saya) akan mencari jalan aman dan tidak berisiko. Sangat susah bagi kebanyakan orang untuk mengambil tindakan dengan berani dan penuh dengan resiko meskipun kita mungkin mengetahui bahwa terdapat kemungkinan untuk berhasil. Namun golonga satu persen ini berani melangkah dan mengambil resiko meskipun gagal berkali kali tetapi mereka terus mencoba dan mencoba sehingga mereka bisa sukses.

    Beberapa orang (terutama para KONSPIRATOR) meyakini bahwa merekalah para Mastermind yang sedang mengendalikan dunia saat ini. Melalui barcode, Microchip, dan teknologi teknologi yang rahasia, mereka sedang mengendalikan kehidupan manusia yang menjadi golongan sembilan puluh sembilan persen!

    Well....menurut opini saya pribadi, pernyataan ini lumayan kurang masuk akal. Karena kenyataannya, tanpa mereka menggunakan barcode, microchip, dll, mereka sudah dapat mengendalikan dunia. Contoh, senjata paling ampuh yang digunakan Elon Musk untuk mengendalikan banyak orang adalah TWITTERnya. Lalu Mark Zuckerberg tidak perlu menggunakan microchip untuk mengetahui siapa kita sebenarnya. Hanya dengan melihat POSTINGAN & INFORMASI yang kita berikan kepada FACEBOOK, mereka sudah tau dan bisa mengontrol kita secara tidak langsung. Ketika Elon memposting tweet berikut, dalam waktu singkat, orang orang sudah membeli dan berinvestasi dengan DogeCoin. Tidak perlu menanamkan microchip bukan untuk mengendalikan manusia :)

    Dan juga, ide untuk menjadi penguasa dunia atau membentuk pemerintahan    dunia yang baru, bukanlah ide yang menarik bagi mereka. Mereka tidak kekanak-kanakan seperti itu. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana cara supaya Kekaisaran bisnisku bisa bertahan dan menorehkan sejarah yang luar biasa serta mencetak keuntungan yang besar. Pemikiran mereka lebih realistis dibandingkan dengan pemikiran para konspirator. Toh di dunia ini, setiap negara sudah memiliki mastermindnya masing-masing yaitu Para pemimpin negaranya sendiri. Dan mastermind diseluruh alam dan semesta ini bukanlah MANUSIA melainkan TUHAN. Jadi saya rasa mereka tidak/belum berpikir untuk menguasai dunia (Sejauh yang saya tahu)

    Selain itu, dengan menjadi golongan satu persen, nyatanya mereka adalah pahlawan di dunia ini. Dengan perusahaan mereka, mereka mampu menyediakan lapangan kerja yang sangat sangat besar yang bahkan tidak mampu disediakan oleh pemerintah. Selain itu, mereka juga menyumbangkan kekayaan mereka kepada yang kurang membutuhkan dengan membentuk badan kemanusiaan mereka sendiri. Seperti Bill Gates dengan Bill and Melinda's Foundation, Warren Buffet dengan The Buffett Foundation, serta Chairul Tanjung dengan CT ARSA Foundation. Golongan satu persen memegang prinsip bahwa dengan memberi secara sukarela, maka usaha mereka akan semakin berkembang.

    Jadi kesimpulannya, apakah berdosa bagi kita untuk berusaha menjadi golongan satu persen? Hanya kalianlah yang bisa menjawab pertanyaan ini. Setelah membaca tulisan saya yang demikian, mampukah kalian untuk mengubah cara pandang kalian kepada golongan satu persen? Silahkan jawab didalam hati :)

    Dipersilahkan jikalau para pembaca mau berdikusi atau bertanya dikolom komentar. Setiap pertanyaannya pasti akan saya jawab.

Terima kasih sudah membaca Tulisan saya~!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kupas Hoax Tentang Uang!

Benarkah hidup ini kejam?

Generation Gap? Opo maneh iku? O_o